Selasa, 15 Juni 2010

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING

BIMBINGAN DAN KONSELING
PADA

SEJARAH DAN LATAR BELAKANG
BIMBINGAN DAN KONSELING

D I:

S
U
S
U
N

OLEH: KELOMPOK I

1. APRILAN
2. M.YUSUF
3. MARIA AGUSTINA
4. VERAWATI
5. LATIFA TUL KHASANAH


DOSEN PEMBIMBING: SYARIFUDDIN,S.Ag.


KATA PENGANTAR
Assalammu’laikum wr.wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt yang mana berkat beliaulah sehingga kami dapat merasakannya nikmat yang begitu tak terduga,baik nikmat jasmani maupun rohani.Dalam rangka pembuatan makalah bimbingan dan konseling pada “SEJARAH DAN LATAR BELAKANG BIMBINGAN DAN KONSELING”. Ini merupakan salah satu cara kami dalam pembuatan makalah ini,Dengan harapan kami sebagai mahasiswa dapat memberikan motivasi dalanm belajar.kami sangat bingung dalam mencari Bahan - bahan ini,walaupun itu sangat sulit namun, kami selalu berusaha sedemikian yang kami bisa.Dari pemahaman ini semoga makalah tersebut kiranya dapat dipergunakan untuk memperluas ilmu pengetahuaan kita dan wawasan keagamaan sehingga para pembaca dapat menghayati maksud dan tujuan kami membuat makalah ini.
Akhirnya,kami mengucapkan penghargaan dan ungkapan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Bapak Dosen pembimbing yang telah memperbolehkan kami untuk membuat makalah ini.semoga kerja keras kami di terima oleh Allah swt Sebagai amal yang shalih dan diberi balasan yang setimpal di akhirat kelak.kami juga berdoa semoga Allah memberi hidayah dan ridha kepada setiap pembaca yang menjadikannya pemimpin masyarakat yang shalih dan berprofisional amin ya robbal alamin .

Wassalammu’wr.wb.,



Latifatul khasanah










SEJARAH DAN LATAR BELAKANG
BIMBINGAN DAN KONSELING

A. Perkembangan Bimbingan dan Konseling pada Umumnya

Program bimbingan di mulai pada permulan abad ke- 20 di Amerika, yang di tandai dengan didirikannya suatu “Vocatrional Burcau” tahun 1908 oleh Frank Person, tokoh yang memperkenalkan bimbingan pertama sekali,sehingga mendapat julukan “The Father of Guidance”.Melalui biro tersebut frank person menekankan pentingnya setiap indifidu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal dan memehami berbagai kesulitan dan kelemahan yang ada pada dirinya dengan tujuan agar dapat digunakan intelegen dalam memilih pekerjaan yang tepat bagi dirinya
Menurut Athur E.Traxler and Robert D. North,dalam bukunya yang berjudul:”Teehniques og Guidance”,terdapat beberapa kejadian penting yang mewarnai sejarah bimbingan diantaranya:
1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,timbullah suatu gerakan yang menitik beratkan pada kesejahteraan manusia dan kondisi sosialnya.
2. Agama
3. Aliran kesehatan mental kemanusiaan (mental hygiene)
4. Perubahan dalam masyarakat
5. Gerakan mengenal siswa secara indifidu.

Dalam defenisi teknis dan modern,maka sejarah konseling dapat dikatakan belum lama terjadi.Peristiwa-peristiwa tertentu sebagai rangkaian dari sejarah konseling,secara kronologis dikemukakan oleh Hendri Borrow,dalam bukunya yang berjudul”Man in a word of work”, dibagi kedalam tiga priode,adalah sebagai berikut:

1. Priode formitif
2. Priode printis
3. Priode perkembangan




Faktor – faktor pendorong perkembangan konseling sekolah secara umum di Indonesia sehingga maju cukup pesat adalah:

1. pada diri individu
2. pada kondisi luar individu, terutama masa remaja.

Konseling sebagai salah satu upaya profisional,merupakan kegiatan yang berdimensi banyak.Jika dilihat dari larat belakangnya,konseling muncul karena adanya sejumlah pertanyaan yang harus dijawab individu dan untuk itu diperlu bantuan profisional.Jika dilihat ekstitasinya,konseling merupakan salah satu bantuan profisionalyang sejajar dengan ,misalnya,psiatris,psikotrapi,kedokteran dan pentyuluhan social.Dilihat kedudukanya dalam proses keseluruhan bimbingan,konseling merupakan bagian intergral atau teknik andalan dari bimbingan dan disinilah para pakar lazim menggabungkannya menyadi “Bimbingan dan Konseling”.

B.Perkembangan bimbingan dan Konseling di Indonesia

Di Indonesia bimbingan dan konseling sebagai ilmu merupakan suatu hal yang baru. Perbedaan yang ada terletak pada paspek pendekatannya. Demikian juga di pesantren–pesantren lebih menekankan upaya memandirikan para santri sebagai manusia yang beragama,berpribadi,bersosial,dan berbudaya melalui system pendidikan yang berlaku dipesantren.situasi sepetri ini pada hakikatnya merupakan upaya – upaya bimbingan,meskipunbukan merupakan kegiatan formal yang terprogram.Dengan demikiandapat dikatakan bahwa dalam situasi pendidikan pendidikan pada masa itu terkandung modal dasaratau benih – benih untuk berkembangnya bimbingan,hingga hadirnya bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu pengetahuaan.
Sebelum mumculnya bimbingan dan konseling sebagai suatu ilmu pengetahuan, masyarakat melakukan peroses bimbingan dengan “non sclentiffic approach” dan “pseudo scientific approach”yang bersifat spekulatif.Tidak berdasarkan hal – hal yang objektif.sebaliknya disini berdasarkan hal – hal yang obyektifsertadapat di pertanggung jawabkan secara ilmiah.




Beberapa upaya perintisan yang dilakukan dalam gerakan bimbingan dan konseling antara lain:

1. Anjuran dari para penggelolah,agar sekolah – sekolah melaksanakan bimbingan dan konseling.
2. Dibukanya jurusan bimbingan dan konseling pada beberapa IKIP dan masuknya mata kuliah bimbingan dan konseling di IKIP.
3. Penyelenggaraan penataran bagi para petugas atau calon petugas bimbingan dan konseling di sekolah
4. Gerakan memasyarakatkan perlunya bimbingan dan konseling di sekolah
5. Publikasi perpustakaan yang berkaitan dengan bimbingan dan konseling”.

Lahirnya kurikulum 1975 dipandang lebih relevan di bandingkan kurikulum 1968.kurikulum pada dasarnya merupakan legalitas pemantapan bagi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi berpengaruh terhadap kehidupan bangsa sesuai dengan tuntunaan pembangunaan.
Penyempurnaan kurikulum dari kurikulum 1975 ke 1984 dan kurikulum 1994 lebih memantapkan pelaksanaan bimbingan dan konseling di laksanakan secara profisional dan proposional. Kecenderungan yangaada saat ini dan mungkin dimasa akan datang adalah makin dirasakan kebutuhan akan profisionalisasi layanan,keterpaduaan pengelolah,system pendidikan konselor,legalitas formal,pemanfaatan organisasi,pengembangan Yang berorientasi Indonesia dan agama.












C. Latar Belakang Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah ditinjau dari latar belakang permasalahan individu masing – masing,baik berhubungan dengan masalah pribadi maupun lingkungan.

Adapun latar belakang di laksanakannya bimbingan and konseling dapat ditinjau dari tiga aspek,yaitu:
1. Latar Belakang social-Cultural
2. Latar Belakang Paedogogis
3. Latar Belakang Psikologis.

Secara terperinci latar belakang pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dari psikologidapat ditinjau dari beberapa hal,yaitu:
a. Masalah perkembangan individu
b. Masalah kebutuhan individu
c. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
d. Masalah belajar




















Daftar Pustaka

Ahmadi,Abu dan Ahmad Rohani.1991. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Renika Cipta.

Arifin, H.M. dan Eyty Kartikawati 1992.Materi Pokok Bimbingan dan Konseling,Modul Program Penyetaraan D-2 Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah dasar dan Madrasyah Ibtidaiyah.Jakarta:Departemen Agama,Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka.

Belkin,G.S.1975.The Counselor Training in Practical Counseling in The Schools. Dubuque,lowoW.C. Brown Company,Ine.
Djumhur,1.dan Moh,Surya.1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidence & Couseling) Bandung;CV.Ilmu.
Mapiare AT,Andi.1984.Pengantar Bimbingan dan counseling di Sekolah .Surabaya:Usaha Nasional.
Mapiaire AT,Andi.2002.Pengantar Konseling dan psikotarapi .Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Rusmaini.2002.Bimbingan dan Konseling.Palembang .IAIN Raden Fatah Prees.
Sukardi,Dewa Ketut.2000.Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah.JakartaRaneka Cipta.
Traxler,Athur E.andRobert D. Nort.1986.Techniques of Guidance.New York:Harper and Brother.

1 komentar:

  1. Asslm... afwan mohon pengetikan sepasinya belum benar.coba di perbaiki lagi,syukron

    BalasHapus